ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH 1. Perhatian.
Perhatian merupakan satu-satunya faktor yang mempengaruhi dalam kegiatan
pembelajaran. Wiliem Stern dalam bukunya : Al gemeine Psicologie, ahli
ilmu jiwa ini memberikan definisi mengenai perhatian yang intinya dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis atau aktivitas jiwa yang
tertuju kepada suatu obyek dan mengesampingkan obyek yang lain.
Oleh karena itu guru harus tanggap terhadap tingkah laku anak, maka yang
perlu diperhatikan guru adalah pengajaran itu harus menarik perhatian
anak. Untuk itu harus diusahakan agar pembelajaran itu:
1) Didasarkan pada hal-halyang sudah dikenal anak dan berisi sesuatu yang baru baginya.
2) Bervariasi dalam menyampaikan (penjelasan) materi pelajaran, misalnya:
a. Dengan variasi suara
Suara bisa dikeraskan, dilemahkan bahkan dapat diam sebentar (kesenyapan) guna menarik perhatian.
b. Dengan variasi tulisan
Hal-hal yang penting dapat ditulis yang lebih mencolok, lain daripada yang lain.
c. Dengan menggunakan gambar (peta)
Gambar (peta) diperlukan untuk menunjukkan letak atau tempat suatu daerah.
2. Pemilihan dan Penggunaan Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyampaikan bahan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran
tertentu
Pemilihan Media Pembelajaran
Dengan adanya berbagai macam media pembelajaran yang kesemuanya dapat
dipakai dalam proses pembelajaran maka saat guru akan menggunakannya
harus memilih media mana yang paling tepat digunakan untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Beberapa kriteria yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam memilih media, antara lain :
1) Tiap jenis media tentu mempunyai karakteristik.
2) Pemilihan media harus dilakukan secara obyektif.
3) Pemilihan media hendaknya mempertimbangkan juga:
- Kesesuaian tujuan pembelajaran
- Kesesuaian materi
- Kesesuaian kemampuan anak
- Kesesuaian kemampuan guru ( untuk menggunakan)
- Ketersediaan bahan, dana
- Mutu media
Dengan memperhatikan kriteria pemilihan media tersebut maka guru akan
terhindar dari kecerobohan dalam pemilihan media. Pemilihan media yang
cermat dan tepat akan menunjang keefektifan proses pembelajaran.
Penggunaan Media
Guru perlu mengetahui prinsip-prinsip umum penggunaan media pembelajaran
sehingga setelah memilih guru harus dapat menggunakannya dengan tepat.
Prinsip-prinsip umum penggunaan media pembelajaran antara lain:
1) Media harus merupakan bagian integral dari sistem pembelajaran
2) Media tertentu cenderung untuk lebih tepat dipakai dalam penyajian sesuatu unit pelajaran daripada media yang lain
3) Tidak ada satupun media yang sesuai untuk segala macam kegiatan belajar
4) Penggunaan media yang terlalu banyak secara sekaligus dapat membingungkan dan tidak memperjelas pelajaran.
Dari uraian tentang kriteria dan penggunaan media tersebut yang perlu
kita perhatikan bahwa penggunaan media tidak akan menggantikan guru.
Peran guru dalam proses pembelajaran tetap memegang peran yang penting,
yaitu mengelola kegiatan pembelajaran.
3. Motivasi
Motivasi adalah keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu
untukmelakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapaisuatu tujuan.
Motivasi berfungsi sebagai motoe penggerak aktivitas. Bila motornya
lemah, aktivitas yang terjadipun lemah pula. Motivasi belajar berkait
erat dengan tujuan yang hendak dicapai oleh individu yang sedang belajar
itu sendiri.
Bila seseorang yang sedang belajar menyadari bahwa tujuan yang hendak
dicapai berguna/bermanfaat baginya maka dimungkinkan motivasi belajar
akan muncul dengan kuat.
Munculnya motivasi dalam diri siswa (internal) dalam belajar, karena
siswa ingin menguasai kemampuan yang terkandung didalam tujuan
pembelajaran yang bermanfaat untuk dirinya.
Dengan menginformasikan garis besar materi, akan memberikan gambaran
yang jelas tentang apa yang akan dipelajari dalam suatu pembelajaran.
Jadi kegiatan memotivasi (teknik memotivasi) dapat berupa :
1) Menginformasikan tujuan pembelajaran
2) Menginformasikan manfaat pembelajaran
3) Menginformasikan garis besar materi pembelajaran
4. Menyimpulkan materi pelajaran
Menyimpulkan materi pelajaran merupakan salah satu kegiatan guru diakhir
pembelajaran. Langkah ini dalam prosesnya sebagai teknik untuk
penguatan terhadap hasil belajar secara menyeluruh. Menyimpulkan materi
pelajaran dapat dirumuskan oleh siswa dibawah bimbingan guru.
Hal-hal yang perlu doperhatikan dalam menyimpulkan materi pelajaran diantaranya adalah :
1) Berorientasi pada indikator pembelajaran.
2) Singkat, jelas serta dengan bahasa( tulis/lisan) yang mudah dipahami siswa.
3) Kesimpulan materi tidak keluar dari topik yang telah dibahas.
4) Dapat menggunakan waktu sesingkat mungkin.
5. Penanaman nilai dan sikap dalam pembelajaran IPS
Pengertian Nilai dan Sikap
Dengan demikian kita dapat menarik suatu kesimpulan bahwa nilai secara
umum merupakan ukuran tentang baik-buruk, tentang tata-laku yang telah
mendalam dalam kehidupan masyarakat. Nilai merupakan pencerminan budaya
suatu kelompok masyarakat. Sikap adalah sebagai keadaan yang ada pada
diri manusia yang menggerakkan untuk bertindak, sikap menyertai manusia
dengan perasaan-perasaan tertentu dalam menanggapi obyek dan semua itu
terbentuk atas pengalaman (Bimo Walgito. 1983:52-55).
Dengan demikian, dapat disimpulkan secara sederhana bahwa penilaian
sikap dalam proses pembelajaran di sekolah dapat diartikan upaya
sistematis dan sistemik untuk mengukur dan menilai perkembangan siswa,
sebagai hasil dari proses pembelajaran yang telah dijalaninya.
Beberapa sikap dan tingkah laku yang perlu dikembangkan antara lain :
1. Sikap penghargaan kepada setiap manusia
Penghargaan bahwa pribadi manusia itu bernilai, tidak boleh direndahkan
atau disingkirkan tetapi harus dikembangkan. Setiap manusia , siapapun
orangnya adalah bernilai, inilah yang menjadi hak asasi manusia, dan
sikap ini harus dipunyai. Oleh karena itu tindakan meremehkan, menghina,
merendahkan, apalagi mengganggu kebahagiaan orang lain dianggap tidak
baik. Dalam wujud tindakan, misalnya siswa saling menghargai temannya,
tidak menjelekkan temannya dan sebagainya.
2. Sikap tenggang rasa, jujur, berlaku adil, suka mengabdi, ramah, setia, sopan, dan tepat janji
Sikap ini jelas membantu orang dalam berhubungan dengan orang lain dan hidup bersama orang lain.
3. Sikap demokratis dan menghargai gagasan orang lain serta mau hidup bersama orang lain yang berbeda
Sikap ini jelas sangat membantu kita menjadi manusia, karena
memanusiakan manusia lain. Bagi negara Indonesia yang sedang mencari
bentuk demokrasi, sikap ini sangat jelas diperlukan. Apalagi sikap rela
hidup bersama, meskipun lain gagasan, lain idiologi perlu ditekankan.
Kita rela hidup besama dalam pebedaan karena perbedaan adalah keadaan
asasi kita.
4. Kebebasan dan tanggung jawab
Sikap manusia sebagai pribadi adalah ia mempunyai kebebasan untuk
mengungkapkan dirinya dan bertanggung jawab terhadap ungkapannya. Sikap
ini berlaku baik terhadap dirinya sendiri, terhadap orang lain maupun
terhadap alam dan Tuhan. Sikap ini jelas diwujudkan dalam kebebasan,
mimbar, kebebasan berbicara, kebebasan untuk mengungkapkan gagasan dan
tanggung jawab. Siswa diajak bertanggung jawab terhadap tindakannya dan
tidak lari dari tanggung jawab.
5. Penghargaan terhadap alam
Alam diciptakan untuk dimanfaatkan oleh manusia agar dapat hidup
bahagia. Berkenaan dengan hal tersebut penggunaan alam hanya untuk
dirinya sendiri tidak dibenarkan. Termasuk juga pengrusakan alam yang
hanya dapat memberikan kehidupan kepada segelintir orang juga tidak
benar. Keserakahan dalam penggunaan alam adalah kesalahan.
6. Penghormatan kepada Sang Pencipta
Sebagai makhluk kita menghormati Sang Pencipta. Kita melalui penghayatan
iman,siswa diajak untuk menghormati dan memuji Sang Pencipta , dan
pujian itu dapat diwujudkan dalam sikap berbaik kepada semua makluk
ciptaan, termasuk pada diri sendiri. Sikap menghargai iman orang lain,
menghargai bentuk iman orang lain, menghargai budaya orang lain perlu
dikembangkan dalam kerangka rela hidup saling membantu dan menerima
orang lain.
7. Beberapa sikap pengembangan sebagai pribadi manusia seperti disiplin,
bijaksana, cermat, mandiri, percaya diri, semuanya lebih menunjang
penyempurnaan diri pribadi.
Meskipun hal-hal itu tidak langsung berkaitan dengan orang lain, tetapi
membantu dalam kerja sama dengan orang lain. Sikap mental dan tingkah
laku tersebut di atas harus selalu dikembangkan. Dalam pengembangannya
harus dijiwai oleh nilai-nilai yang luhur dan latihan mengungkapkan
sikap mental secara baik, terarah dan terpuji. Kesadaran dan penghayatan
siswa terhadap nilai yang menjadi landasan dan falsafah hidup bangsa
Indonesia harus ditanamkan secara berkesinambungan, sehingga sikap
mental siswa menjadi benar-benar memancarkan kebenaran, keluhuran, dan
tanggung jawab. Penanaman nilai dan sikap ini harus sudah dimulai sejak
kecil (TK, SD), dan berkelanjutan pada jenjang berikut/diatasnya.
Nilai-nilai yang ditanamkan kepada siswa harus semakin diperdalam dengan
cara memperkenalkan mengapa nilai-nilai itu ditanamkan. Tahap demi
tahap mulai dikembangkan unsur pemahaman kepada diri siswa, nilai-nilai
kejujuran, keadilan, kepahlawanan harus sudah mulai diperkenalkan dan
harus mendapat tekanan serta perhatian. Ceritera dan dongeng dapat
menjadi sarana yang baik untuk pengenalan dan penanaman nilai-nilai
tersebut. Pada kelas tinggi, harus ditambah porsi pemahamannya,
kegiatan-kegiatannya harus dipilih yang dapat membangun sikap tanggung
jawab, keteraturan, kebersamaan dalam kelompok yang saling membantu.
Pemberian tugas baik yang bersifat individu maupun kelompok, diskusi,
dan tanya jawab merupakan metode yang cocok untuk menanamkan nilai dan
sikap dalam pengajaran IPS. Satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah
nilai dan sikap yang telah tertanam sejak SD harus semakin diperdalam
sampai suatu keyakinan bahwa apa yang telah diajarkan dan dilaksanakan
adalah baik. Dengan demikian diharapkan nilai-nilai dan sikap yang
ditanamkan sudah menjadi suatu kebiasaan yang sudah diyakini
kebenarannya.
sumber: http://pak-boedi.blogspot.com/2011/06/strategi-yang-tepat-untuk-pembelajaran.html